/

Jumat, 23 November 2012

DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera)


SEMBUNG (Blumea balsamifera [L.] DC.) | Tanaman ini termasuk familia Asteraceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh di tempat terbuka sampai agak terlindung di tepi sungai dan tanah pertanian.Dapat tumbuh di tanah berpasir atau yang agak basah sampai pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut.
Genus Blumea ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis Asia , terutama benua India dan Asia Tenggara. Blumea balsamifera adalah salah satu spesies yang yang digunakan di Asia Tenggara . Sebuah gulma , tanaman ini merupakan spesies ruderal yang sering tumbuh di lahan terganggu, [ 1 ] . dan di padang rumput.
Daun Sembung dapat digambarkan secara fisik sebagai: Daun lembut berbulu kayu, setengah, semak sangat aromatik, 1-4 meter (m) tinggi. Sederhana, alternatif, luas daun memanjang, 7-20 cm, dengan margin bergerigi dan basis appendaged atau dibagi. Kepala bunga longgar kuning tersebar di sepanjang banyak bercabang-malai berdaun.Dua jenis bunga diskoid: yang perifer kecil, lebih banyak, dengan tubular corolla, bunga sentral sedikit, berbentuk lonceng besar dengan mahkota. Sel antera ekor di pangkalan. Buah (achene) kering, 1-unggulan, 10-beralur, berbulu di atas.
Di Filipina, B. balsamifera disebut Sambong (diucapkan dengan vokal murni sebagai sahm-BOHNG) dalam Tagalog bahasa, tetapi dalam Visayas itu dikenal sebagai bukadkad , dan di Ilocos kadang-kadang disebut subusob , subsub , atau sobsob . menggunakan utamanya adalah sebagai diuretik (atau "air pil") dan untuk mengobati gejala flu biasa . Sebagai diuretik, Sambong adalah herbal yang digunakan untuk mengobati penyakit batu saluran kemih (saluran kemih atau ginjal batu ) dan infeksi saluran kemih , dan dengan demikian mengurangi tekanan darah tinggi . Sambong bekerja sebagai ekspektoran , yang anti-diare dan anti-spasmotic, yang semuanya mengobati beberapa gejala dari flu biasa.Hal ini juga kadang-kadang digunakan sebagai zat untuk luka. Hal ini disetujui oleh Departemen Kesehatan Filipina, Institut Kesehatan Tradisional dan Alternatif, dan oleh Biro Industri Tanaman Departemen Pertanian.
Nama lainnya :
Baccharis salvia Lour.; Conyza balsamifera L.; Pluchea balsamifera (L.) Less.; sembung, capa (Melayu); sebung, sembung utan (Sunda); sembung, sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk, sebung legi, sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (Jawa); kamandhin (Madura); sembung (Bali); ai na xiang (Cina); dai bi, dai ngai (Thailand); ngai champora (Inggris).
Berikut ini pengklasifikasian dari Daun Sembung(Blumea Balsamifera):
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
         Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
             Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                 Sub Kelas: Asteridae
                     Ordo: Asterales
                         Famili: Asteraceae
                             Genus: Blumea
                                 Spesies: Blumea balsamifera [L.] DC.
Daun Sembung juga dapat ditemukan di berbagai Wilayah di Asia diantaranya Melayu dan Filipina. Berikut ini penamaan dari Daun Sembung;
1.       Indonesia    :Sembung
2.       Melayu         :Capa, capu, sombung, sambong
3.       Pilipina          :Sambong

Kegunaan :
1.     Diare.
Segenggam daun sembung segar dicuci, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1,5 gelas, tambahkan madu, minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
2.     Haid tidak teratur, perut kembung.
Cuci 20 gram daun sembung segar lalu potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 3/4-nya, beri madu, minum sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
3.     Nyeri haid.
a)     Lima lembar daun sembung segar dan 5 biji kedaun yang telah dipanggang dan dihaluskan direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa setengah, dinginkan, minum.
b)     Akar sembuh dan seluruh tumbuhan ginjean (Leonorus sibiricus) masing-masing 30 gram dicuci, potong-potong, tambahkan gula merah, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1,5 gelas, dinginkan, saring, minum dua kali sehari masing-masing 3/4 gelas.
4.     Rematik sendi.
Akar sembung 30 gram dan daun gandarusa 60 gram dicuci, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, dinginkan, saring, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
5.     Demam.
Sebanyak 15 gram daun sembung segar direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan, saring, lalu hasilnya diminum 2 kali sehari.
6.     Kurang nafsu makan. 
    Akar sembung dari tumbuhan yang belum berbunga sebanyak 30 gram dipotong-potong, seduh dengan secangkir air panas, dinginkan, saring, minum semua.

Catatan :
Merebus daun sembung harus dalam panci tertutup, agar minyak asirinya tidak menguap.

Sumber:

1 komentar:

  1. Matur suwun mas nano aku iso melu nulis neng blog jenengan moga makin akeh infone sing bermanfaat khususe kanggo sembung umume kanggo Tirtomoyo salam sukses selalu makin banyak pengunjungnge

    BalasHapus